Selamat datang di website Neuropain-Indonesia.orgIni adalah website resmi kelompok studi nyeri PERDOSSI. Website ini dibuat untuk para professional di bidang kesehatan yang dalam praktek sehari-harinya selalu berhubungan dengan penatalaksanaan, pengkajian, dan penelitian tentang nyeri.
Website ini berisi berbagai informasi tentang penatalaksanaan terkini nyeri, guidelines diagnostik dan teurapetik, laporan penelitian dan publikasi artikel ilmiah. Informasi dan publikasi tentang pertemuan ilmiah baik regional, dalam negeri, dan luar negeri juga bisa dijumpai dalam website ini.
Informasi tentang perkembangan terkini manajemen nyeri mulai dari yang konvensional hingga intervensional (Interventional Pain Management) dapat diakses dari situs ini.
Website Pokdi nyeri selalu berusaha memberikan informasi-informasi tentang grand dan fellowship di bidang nyeri. Setiap tahunnya, Pokdi nyeri akan memberikan anugerah/award terhadap penelitian-penelitian terbaik yang dibuat oleh para peneliti muda maupun peneliti senior.
Wawancara dengan para pakar di bidang nyeri mengenai opini dan perkembangan terkini akan diekspos dalam situs ini, termasuk diskusi tentang berbagai kasus, baik kasus yang rutin maupun kasus-kasus sulit dalam bentuk forum diskusi antar sejawat baik di dalam maupun di luar negeri.
Pokdi nyeri PERDOSSI sangat berharap website ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan pendidikan dan pelayanan. serta riset di bidang nyeri sesuai dengan motto : “ IMPROVING PATIENT CARE, DIAGNOSTIC, RESEARCH, AND PAIN EDUCATION.”
KATA SAMBUTAN KETUA UMUM PENGURUS PUSAT PERDOSSI
Assalaamualaikum, wr, wb – Salam Sejahtera untuk kita semua.
Nyeri adalah penyakit atau gangguan yang sering didapatkan didalam populasi, mulai usia muda hingga tua. Dengan demikian berarti bahwa, nyeri sering ditemukan dalam praktek keseharian seorang dokter, termasuk Spesialis Neurologi.
Ditinjau dari rumpun ilmu kedokteran, nyeri menjadi kompetensi semua dokter, baik umum maupun spesialis.
Artinya tidak ada satupun disiplin ilmu kedokteran yang mengklaim nyeri adalah kompetensi dirinya. Karena itu tidak mengherankan kalau terjadi persaingan antar disiplin ilmu kedokteran dalam mengelola nyeri. Dalam era globalisasi ini berlaku aksioma “Siapa yang menguasai ilmu dan teknologi, dialah yang akan menang bersaing”
KATA SAMBUTAN KETUA POKDI NYERI PP PERDOSSI
Setelah melalui persiapan panjang, maka pada akhirnya kami, pokdi nyeri PP PERDOSSI meluncurkan website www.neuropain_indonesia.org. Situs ini merupakan website resmi Pokdi nyeri PP PERDOSSI yang didedikasikan sebagai wadah informasi dan komunikasi antar sejawat spesialis neurologi mengenai penatalaksanaan nyeri.
Penatalaksanaan nyeri menjadi salah satu fokus di dalam pelayanan dan pendidikan di bidang
neurologi yang perkembangannya sangat cepat dengan ditandai oleh banyaknya penelitian dan penemuan terbaru yang terkait.
Sesuai dengan Motto nya “IMPROVING PATIENT CARE, DIAGNOSTIC, RESEARCH, AND PAIN EDUCATION”
PROGRAM KERJA POKDI NYERI PP PERDOSSI PERIODE 2015-2019
1. Memperkuat penguasaan patofisiologi nyeri:
Nyeri kronik (nyeri neuropati dan non neuropatik), nyeri nosiseptif, nyeri fungsional, dengan diperluas ke nyeri akut dan promosi nyeri di semua level
2. Melakukan Revisi buku Konsensus nasional nyeri neuropati menjadi Konsensus Nasional Nyeri PERDOSSI dengan memasukkan nyeri akut dan intervensi nyeri dengan didasarkan koding diagnosis berdasarkan ICD 9 dan 10. (Target: Lounching di PIN Nyeri 2017) Konsensus dibuat berdasarkan guideline yang sudah ada. Penyusunan melibatkan semua pokdi nyeri cabang.
3. Dilakukan upaya Pengakuan Buku Konsensus untuk menjadi bahan pengajaran di pusat pendidikan dan diakui Depkes.
4. Mempercepat penerbitan buku Nyeri Leher Bahu dan akan mengemail ulang penugasan ke cabang bersangkutan.
5. Revisi buku LBP
Prof. dr. KRT Lucas Meliala, Sp.S(K) Sang Inspiratif.
Inilah julukan Prof. dr. KRT Lucas Meliala, Sp.S(K). Dokter Spesialis Saraf RSUP Dr Sardjito. Pria bersahaja kelahiran Membang muda, Rantau Prapat, Sumatera Utara, 22 September 1941 ini menyimpan kisah panjang yang patut jadi teladan. Sampai-sampai, Keraton Mangkunegaran Solo, menganugerahkan gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT).
Gelar kehormatan ini lazimnya diberikan kepada orang Jawa, utamanya kerabat dekat raja. Menurut Prof Lucas, sejak 1970, ia merintis bidang ilmu saraf di wilayah Surakarta. Embrionya di RS Mangkubumen dan kemudian dikembangkannya di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS). “Saya memulai sejak belum ada UNS. Masih di Fakultas Kedokteran Universitas Pembanguan Nasional (UPN) Solo,” katanya. Selain berhasil ‘menerobos’ kekokohan tembok keraton, pria Batak ini punya masa lalu sangat menarik.